SURABAYA – Penyelenggaraan Taushyah Syahriyah biasanya mengambil waktu di Hari Ahad pertama setiap bulan. Namun, pada Bulan Maret ini sedikit berbeda, Taushiyah diselenggarakan di Hari Ahad kedua (10/03/2024) bertepatan dengan tanggal 29 Sya’ban 1445 hijriah. Oleh karena itu, taushiyah ini juga sebagai tarhib bulan Ramadhan.
Bertempat di Sentra Dakwah Al Haromain Ketintang, Gayungan, Surabaya, Abina K.H. M. Ihya Ulumiddin menyampaikan pentingnya jamaah sebagai umat Islam untuk menyambut Ramadhan karena di dalamnyalah Allah subhanahu wataala menurunkan nafahat atau bonus pahala yang amat besar. Ramadhan menjadi bulan yang paling dicintai Allah dan di dalamnya penuh dengan kasih sayang, keberkahan, nikmat, kebaikan, kemerdekaan dari neraka, dan ampunan dari Allah yang itu semua lebih banyak dari semua bulan. Sebab itulah umat Islam harus menjemput Ramadhan dengan penuh semangat.
Lihat pula: Taushiyah Syahriyah dan Tarhib Ramadhan 1445H
Di bulan ini umat Islam diperintahkan untuk berpuasa di siang hari. Abi menyampaikan jika tujuan puasa adalah agar menjadi lapar dan berkurang hawa nafsunya. Abi juga memaknai perintah untuk menyegerakan buka puasa dan mengakhirkan sahur di mana waktu-waktu tersebut cukup sempit menuju shalat maghrib dan subuh sebagai tanda jika seseorang harus mempersingkat dan mempersedikit makan. Seseorang harus menahan lapar di siang hari dan mengurangi makan di malam hari. Hal itu penting karena di balik lapar terdapat sekian banyak keutamaan seperti menurunnya kemampuan setan untuk menggoda manusia, berkurangnya hawa nafsu, dan membuat orang lebih mudah ingat pada Allah.
Selain memberikan pesan makna-makna yang terkandung dalam Bulan Ramadhan, Abi juga menghimbau jamaah agar memperbanyak amal shaleh. Beberapa amal shaleh tersebut diantaranya membaca Al-Qur’an, qiyamullail, membaca dzikir-dzikir khusus, dan berkasih sayang kepada orang lain dengan menjadi loman.
Taushiyah yang di hadiri lebih dari 400 peserta ini berlangsung dari jam 08.00 hingga 11.30. Selain taushiyah Abi sebagai acara utama, terdapat pula ikrar wakaf tanah dan bangunan dari Amin Yuhri. Beliau mewakafkan asetnya yang terletak di Kelurahan Pakis, Sawahan, Surabaya tersebut kepada Nazhir yang diwakili Abina untuk mendukung kegiatan dakwah. Meski baru dilakukan ikrar wakaf, namun pemanfaatan tempat tersebut sebagai tempat berdakwah telah dilakukan beberapa tahun lalu dengan didirikannya taman pendidikan Al-Qur’an.
Kontributor: TI Haryadi