Sejenak Pagi | Keutamaan Menjaga Lisan (1-6)

Sejenak Pagi | Keutamaan Menjaga Lisan (1-6)

Kita pasti pernah mendengar peribahasa yang mengatakan bahwa “lidah lebih tajam daripada pedang”.
Ya, hal itu memang benar. Alloh Ta’ala memberikan karunia lisan kepada manusia untuk berbicara. Tentu saja karunia tersebut amat luar biasa. Namun sayangnya, banyak dari kita yang sulit mengendalikan lisan.

Saudara dan Sahabatku, berhati-hatilah terhadap lisan karena sebuah ucapan bisa menjerumuskan kita ke dalam api neraka. Apabila kita tidak mengetahui sebuah perkara dengan pasti, sebaiknya kita diam saja. Dan janganlah kita mengucapkan perkataan yang menyakiti hati orang lain, sekalipun itu hanya candaan. Sebab di akhirat kelak, segala apa yang kita ucapkan dengan lisan pasti akan dimintai pertanggung jawaban.

Alloh Ta’ala berfirman: “Tiada satu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.”
(QS Qaf: 18).

“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.”
(QS. Al-Isra: 36)

Rasulluloh shallallaahu ‘alaihi wa sallam juga memperingatkan manusia agar tak banyak bicara, kecuali berbicara untuk hal-hal yang penting, bermanfaat ataupun untuk mengingat Alloh Ta’ala.

“Janganlah kamu sekalian memperbanyak bicara selain berzikir kepada Alloh; sesungguhnya memperbanyak perkataan tanpa zikir kepada Alloh akan mengeraskan hari, dan sejauh-jauh manusia adalah yang hatinya keras.”
(HR. Tirmidzi).

“Siapa yang beriman kepada Alloh dan hari akhir, hendaklah ia mengatakan yang baik atau diam.”
(HR. Bukhari-Muslim).

Imam Al-Syafi‘i menjelaskan pula: “Apabila seseorang ingin berbicara, hendaklah berpikir dulu. Bila jelas maslahatnya maka berbicaralah, dan jika dia ragu maka janganlah dia berbicara hingga nampak maslahatnya.”

Berikut ini beberapa keutamaan menjaga lisan dalam islam yang harus diketahui.

1⃣Memiliki kedudukan tinggi sebagai muslim.

Keutamaan menjaga lisan yang pertama yakni menjadikan kita sebagai seorang muslim yang berkedudukan tinggi di mata Alloh Ta’ala. Dengan menjaga lisan kita akan terhindar dari perkataan-perkataan dosa yang bisa berujung pada dosa.

Suatu hari Rasululloh sallallahu alaihi wa sallam. ditanya, “Siapakah Muslim yang paling utama?” Beliau menjawab,“ Orang yang bisa menjaga lisan dan tangannya dari berbuat buruk kepada orang lain.” (HR. Bukhari).

2⃣Dijanjikan surga.

Orang-orang yang mampu menjaga lisannya dari ucapan buruk dan tidak berguna juga dijanjikan surga oleh Alloh Ta’ala. Sebagaimana dijelaskan dalam suatu hadist:

Dari Sahl bin Sa’ad ra., Rasululloh sallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa yang dapat memberikan jaminan kepadaku tentang kebaikannya apa yang ada di antara kedua tulang rahangnya – yakni mulut atau lidah – serta antara kedua kakinya – yakni kemaluannya, maka saya memberikan jaminan syurga untuknya.”
(HR. Al-Bukhari)

3⃣Dijauhkan dari neraka jahannam.

Untuk pembicaraan yang tidak jelas maslahatnya, atau mungkin ia tidak memiliki ilmu dalam bidang tersebut, maka sebaiknya seorang hamba diam saja. Berbicara sesuatu yang salah atau buruk justru membuat ia terjerumus ke dalam neraka jahannam.

Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda: “Sesungguhnya seorang hamba berbicara dengan satu kalimat yang dibenci oleh Alloh yang dia tidak merenungi (akibatnya), maka dia terjatuh dalam neraka Jahannam.”
(HR. Al-Bukhari)

4⃣Dijauhkan dari kebinasaan.

Rasululloh sallallahu alaihi wa sallam menjelaskan bahwa orang-orang yang berbicara tanpa berpikir dan tidak mampu menjaga lisannya, maka ia akan binasa di akhirat. Bahkan wajahnnya akan tersungkur dalam neraka.

Sabda Rasululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau berbincang dengan Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu: “Maukah kuberitahukan kepadamu tentang kunci semua perkara itu?” Jawabku: “Iya, wahai Rasululloh.” Maka beliau memegang lidahnya dan bersabda, “Jagalah ini”. Aku bertanya, “Wahai Rasululloh, apakah kami dituntut (disiksa) karena apa yang kami katakan?” Maka beliau bersabda, “Celaka engkau. Adakah yang menjadikan orang menyungkurkan mukanya di dalam neraka selain ucapan lisan mereka?”
(HR. Tirmidzi)

5⃣Meningkatkan iman.

Seseorang yang banyak diamnya dan tak suka mengumbar ucapan yang sia-sia, biasanya ia lebih sering menghabiskan waktunya untuk berpikir. Apabila ia berpikir tentang kebesaran Alloh Ta’ala, mengingat akan nikmat yang telah didapat, mengingat kematian, maka kadar keimanannya pun juga akan bertambah.

Menjaga lisan termasuk dalam perbuatan yang meningkatkan iman seseorang. Diriwayatkan dari Abu Hurairah Ra, bahwasahnya Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda: “Barangsiapa beriman kepada Alloh dan hari akhir maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam.”
(HR. Al-Bukhari-Muslim)

6⃣Amalan sedekah yang mendatangkan pahala.

Perbuatan yang termasuk dalam menjaga lisan tidak hanya menjauhi perkataan berdosa ataupun diam. Tetapi juga menyampaikan kebaikan. Ketika seseorang mengucapkan sesuatu yang bermanfaat, seperti menyampaikan ayat-ayat Al-Quran atau dengan kata lain berdakwah lewat lisan, maka orang tersebut akan mendapatkan pahala. Perbuatannya tersebut dianggap sebagai sedekah. Sebagaimana sabda Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wassalam:
“Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat”
(HR. Bukhari)

Dalam hadist lain, Rasululloh sallallahu alaihi wa sallam juga bersabda: “Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya”
(HR. Muslim).

Semoga kita bisa menjaga lisan kita.
Semoga kita terus bisa istiqomah dalam beribadah, senantiasa mensyukuri nikmat Alloh Ta’ala dan diberi kekuatan oleh Alloh Ta’ala utk menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat.
Robbana Taqobbal Minna
Ya Alloh terimalah dari kami (amalan kami), aamiin

www.sejenakpagi.info
?❤?