Sejenak Pagi #348 | Sucikan Diri Benahi Hati

Sejenak Pagi #348 | Sucikan Diri Benahi Hati

Sejak dahulu kala semua orang yang berakal, berpendidikan dan berbudaya mendambakan pensucian jiwa dan perbaikan hati. Mereka menempuh berbagai cara, menerapkan metode-metode dan meniti banyak jalan untuk menggapai cita-cita tersebut. Namun ada diantara mereka yang justru menyiksa diri sendiri dengan melakukan perkara-perkara yang melelahkan dan menyakitkan karena tidak sesuai syariat. Akibatnya, perbuatan-perbuatan ini menyeret dan menenggelamkan mereka ke dalam syahwat, kelezatan dunia, menzalimi jiwa, dan menyibukkan diri dengan metode-metode, pemikiran-pemikiran yang tidak sesuai dengan kenyataan, dan tidak sejalan dengan akal sehat.

Namun, orang yang bisa bersikap adil, dan bisa menilai perkara-perkara dengan bijak, dia tidak akan segan untuk menyatakan bahwa kebahagiaan hakiki yang menjadikan kehidupan semakin bermakna, yang bisa menenangkan hati, dan mensucikan diri telah dijelaskan cara dan metodenya oleh al-Qur’an dan Sunnah dengan sangat jelas, terperinci namun tetap simpel dan padat serta dijamin mampu menghantarkan kepada kebahagiaan yang hakiki.

Alloh Azza wa Jalla mengutus para rasul dan mewahyukan kitab-kitab untuk menunjukkan kepada manusia bagaimana metode menyucikan jiwa dan memperbaiki hati. Realisasi hsl ini adalah dengan mentauhidkan Alloh, yaitu beribadah kepada Alloh dengan ikhlas dan ini merupakan hikmah penciptaan makhluk, sebagaimana firman Alloh Azza wa Jalla.

“Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali agar mereka beribadah kepada-Ku”
[QS. adz-Dzâriyât /51:56]

Di dalam al-Qur’an dan as-Sunnah telah dijelaskan bagaimana cara menyucikan jiwa yang menjadi penentu, apakah seseorang akan hidup bahagia di dunia dan akhirat ataukah sebaliknya ? Dengan jelas dan gamblang, al-Qur’an menjelaskan bahwa pondasi, ruh, sandaran, dan poros pensucian jiwa yang tidak lain adalah mentauhidkan Alloh.

Dzikrulloh, membaca al-Qur’an, melakukan ketaatan adalah cara ampuh untuk memperbarui iman yang bersemayam dalam jiwa seorang Mukmin. Karena iman itu bisa bertambah dengan sebab perbuatan taat dan berkurang dengan sebab kemaksiatan. Dalam usaha meningkatkan keimanan seorang Mukmin mestinya benar-benar bersandar kepada Alloh sehingga akan menghasil buah yang penuh barakah yaitu kesucian jiwa, sebagaimana di sabdakan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mulia dalam do’anya

Ya Alloh ! Berikanlah ketaqwaan kepada jiwaku dan sucikanlah jiwaku, sesungguh Engkau Pembersih jiwa terbaik

Termasuk jalan untuk mensucikan jiwa dan memperbaiki hati adalah selalu mengingat-ingat nikmat-nikmat yang Alloh Azza wa Jalla berikan kepada kita. Nikmat-nikmat itu terlampau banyak sehingga terhitung. Alloh Azza wa Jalla berfirman.

“Dan jika engkau menghitung nikmat Alloh kamu tidak akan mampu menghitungnya”
[QS. an-Nahl/16:18]

Mensucika diri dan membenahi hati kita sambut bulan suci Romadhon.
Kami sekeluarga mengucapkan
SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA ROMADHON 1440 H

MARHABAN YA ROMADHON, JU…