CAHAYA FAJAR | SALAH KAPRAH
oleh | AMS
Ramadhan bulan ibadah, pada bulan ini semua kaum muslimin berlomba-lomba untuk melaksanakan berbagai macam ibadah. Namun jika kita amati lebih cermat lagi ternyata disana sini banyak kita jumpai fenomena salah kaprah di tengah-tengah masyarakat kita (kelirumonologi sosial).
Mengapa demikian ? Hal ini terjadi bisa jadi disebabkan semangat euforia menyambut ramadhan dan melakukan kebaikan namun tidak didasari ilmu yang cukup dalam menjalaninya sehingga melahirkan ketidakpahaman kolektif atas pelaksanaan ibadah ramadhan bahkan dipadu pula dengan kelindan budaya dalam masyarakat yang majemuk.
Kesalahkapraan kolektif ini juga disebabkan diamnya orang berilmu karena sungkan atau ewuh pekewuh dalam mengingatkan masyarakat karena sudah terlanjur dianggap membudaya di tengah-tengah masyarakat.
Jika pada awalnya tindakan salah kaprah itu adalah sesuatu yang salah, maka sekarang sebaliknya, tindakan mengingatkan kembali kebenaran atas salah kaprah itu yang dianggap sesuatu yang aneh dan baru. Inilah wolak waliknya zaman.
Apa saja tindakan salah kaprah kolektif yang ada di masyarakat seputar bulan ramadhan ini ?
Salah kaprah pertama, bacaan doa saat berbuka. Selama ini banyak orang yang salah kaprah dengan doa berikut :
اللّٰهُمَّ لَكَ صُمتُ وَعَلٰی رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وثَبَتَ الْأَجْرُ إنْ شَاءَ ﷲُ
Harusnya doa tersebut di baca setelah selesai makan. Hal ini bisa kita lihat dalam sighat atau bentuk kalimatnya yang memakai kata kerja lampau (fiil madli) yg artinya sudah (sudah berpuasa dan sudah berbuka).
Semestinya doa yang dibaca sebelum berbuka puasa adalah sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah berikut :
يا عظيم يا عظيم, انت الٰهي لا الٰه غيرك, إغفرلي الذنب العظيم, فإنه لا يغفر الذنب العظيم إلا العظيم
Salah kaprah kedua adalah, tentang Imsak. Selama ini masyarakat menganggapnya sebagai batas waktu orang melakukan sahur sehingga tidak boleh makan minum lagi setelah pengumuman imsak. Imsak artinya menahan, sebab sebentar lagi akan masuk waktu orang untuk berpuasa. Jadi sah dan boleh saja orang saat atau setelah pengumuman imsak terus melanjutkan makan minum sahurnya namun berhati-hatilah sebab sebentar lagi akan masuk waktu orang berpuasa. Biasanya 5 atau 10 menit setelah itu sudah masuk waktu puasa.
Salah kaprah ketiga adalah sering kali orang menyatakan tidurnya orang puasa adalah ibadah. Ini termasuk hadist dhoif, namun yang dimaksud tidur ibadah adalah manakala tidurnya dimaksudkan agar kuat melaksanakan ibadah lainnya bukan tidur untuk malas-malasan yang sia-sia. Sebagaimana dikatakan oleh imam An Nawawi dalam syarah Muslim :
أَنَّ الْمُبَاح إِذَا قَصَدَ بِهِ وَجْه اللَّه تَعَالَى صَارَ طَاعَة ، وَيُثَاب عَلَيْهِ
“Sesungguhnya perbuatan mubah, jika dimaksudkan dengannya untuk mengharapkan wajah Allah Ta’ala, maka dia akan berubah menjadi suatu ketaatan dan akan mendapatkan balasan (ganjaran).”
Salah kaprah keempat yaitu kebiasaan ngabuburit, menunggu waktu sore saat akan berbuka puasa. Jika ngabuburitnya adalah dipergunakan untuk beribadah dengan membaca alquran, berdzikir atau mendengarkan pengajian di masjid maka ini tindakan yang sangat bermanfaat dan dianjurkan bahkan salah satu waktu yang istijabah untuk berdoa adalah menjelang maghrib. Namun jika ngabuburitnya dipakai untuk jalan-jalan atau duduk-duduk dipinggir jalan atau nonton televisi maka hal ini termasuk tindakan yang sia-sia bahkan berpeluang terjerumus pada dosa.
Salah kaprah kelima adalah banyaknya orang yang jualan takjil (makanan ringan) dipinggir jalan, tindakan ini tidaklah salah bahkan baik dalam mengembangkan dan menghidupkan ekonomi ummat, namun alangkah lebih baiknya manakala masuk bulan ramadhan, ummat lebih banyak mengeluarkan sedekahnya. Karena bersedekah di bulan ramadhan akan dilipat gandakan ganjarannya, khususnya bagi mereka yang memberikan makan dan minum berbuka bagi orang yang berpuasa.
Salah kaprah yang ke enam adalah tidur setelah solat subuh. Tidak sedikit orang yang setelah melaksanakan sahur kemudian tidur kembali karena merasa kekenyangan dan mengantuk. Padahal ibadah sahur dimaksudkan agar kaum muslimin terbiasa melaksanakan solat malam dan kemudian melanjutkannya untuk ibadah solat berjamaah subuh di masjid. inilah hikmah disunnahkannya mengakhirkan makan sahur. Setelah solat subuh sangat dianjurkan untuk melakukan dzikir pagi atau aktifitas bermanfaat lainnya. Karena waktu pagi setelah subuh adalah waktu yang barokah untuk menjemput rezeqi, sehingga kaum muslimin selama bulan ramadhan perlu membiasakan diri. sebaliknya tidur setelah solat subuh selain tidak baik bagi kesehatan dan juga menjauhkan diri dari rezeqi Allah swt.
Semoga Allah swt membimbing diri kita dan dijauhkan dari tindakan salah kaprah selama ini. Semoga kita bisa menjalani bulan ramadhan ini dengan amalan kebaikan dan ilmu dan dijauhkan dari tindakan sia-sia. dan semoga Allah swt meridhoi setiap langkah kita. Aamiiinnn…..
AMS.7.4.19
————————————————–
Penulis buku-buku berjudul : Hati Nurani Series
🌞🌸🌻🌷🌺💐🌹🌼🌞
#pesantrenleadership
#sekolahparapemimpin
#pesantrenmahasiswa
#tanwirulafkar
#tanwirulqulub
#HatiNuraniSeries
#motivatornasional
#guesthousegriyaizzah
Ayo_share_lagi_kebaikan ini_viralkan…!!!
Klik : www.insandinami.com