Merekatkan Ukhuwah Melalui Istihlal

A VPN is an essential component of IT security, whether you’re just starting a business or are already up and running. Most business interactions and transactions happen online and VPN
istihlal1445h

SURABAYA – Di Indonesia, sudah menjadi tradisi jika bulan Syawal menjadi momen untuk merekatkan tali persaudaraan. Tradisi baik ini pula yang juga dilakukan oleh Yayasan Persyada Al Haromain untuk merekatkan persaudaraan dalam kejamaahan dan kemasyarakatan melalui kegiatan Istihlal. Tahun ini, bertempat di Balai Diklat Keagamaan Surabaya, Kelurahan Karah, Jambangan, Surabaya, Istihlal diadakan pada hari Ahad (28/04/2024). Yayasan mengundang sejumlah tokoh masyarakat, pemerintahan, dan masyarakat umum untuk turut serta dalam ajang silaturrohim tersebut. Masyarakatpun berbondong-bondong datang sejak pagi hari. Tidak lama, aula utama Balai Diklat Keagamaan Surabaya dipenuhi para jamaah baik ikhwan maupun akhwat. Diperkirakan, jumlah jamaah yang hadir lebih dari 700 orang.

Abi K.H. M. Ihya Ulumiddin beserta tamu undangan Istihlal 1445 H di Surabaya

Acara diawali dengan lantunan sholawat dari tim hadroh yang diundang khusus dari Parengan, Lamongan. Setelah pembukaan dari pembawa acara, acara dilanjutkan dengan pembacaan ayat-ayat Al-Quran dan Fawatih. Setelahnya, Ketua Yayasan, Direktur Lazis Al-Haromain, dan Ketua DMM secara berurutan memberikan sambutan dan arahan. Abi K.H. M. Ihya Ulumiddin kemudian memimpin pembacaan Dzikir Jamai. Acarapun sampai pada puncaknya yakni mauidhoh hasanah yang disampaikan oleh K.H. Nur Hasanuddin, pengasuh Pondok Pesantren Darussa’adah Gubugklakah, Poncokusumo, Malang.

K.H. Nur Hasanuddin menyampaikan ceramah dalam Istihlal 1445 H di Surabaya

K.H. Nur Hasanuddin mengawali ceramahnya dengan menceritakan kenangan beliau bersama Abi K.H. M. Ihya Ulumiddin pada awal pembangunan Pesantren Nurul Haromain Pujon. Beliaulah yang sering mengantar Abina dari Malang ke Pujon menggunakan sepeda motor. Salah satu kalam Abuya al-Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki beliau kutip dalam ceramahnya, “al-‘ilmu yudroku wala tudroku al-khidmatu”, mencari ilmu bisa dilakukan siapapun, akan tetapi tidak dengan kesempatan berkhidmah. Keberkahan khidmah yang beliau rasakan mengingatkan beliau pada perkataan Abina bahwa orang alim itu banyak, namun orang yang diberkahi jumlahnya sedikit. Setelah mengisahkan pengalaman bersama Abi, K.H. Nur Hasanuddin melanjutkan dengan ceramahnya mengenai keutamaan silaturrohim. Beliau mengutip hadis yang menyebutkan, barang siapa ingin diluaskan rizkinya dan dipanjangkan umurnya maka sambunglah silaturrohim.

Jamaah memenuhi aula Balai Diklat Keagamaan Surabaya pada acara istihlal 1445 H. /SP

Acara kemudian dilanjutkan dengan pembacaan bersama sholawat kepada Nabi Muhammad shollallohu alaihi wasallam yang dipimpin oleh K.H. Nashir Mansur, salah satu munsyid Abuya al-Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki. Suara merdu beliau mampu membawa nuansa damai dan gembira sehingga jamaah merasakan khidmat dalam melantunkan sholawat. Setelah pembacaan sholawat selesai, Abina memimpin doa penutup sebelum kemudian jamaah beramah tamah dan shalat dzuhur berjamaah.

 

Kontributor: TI Haryadi

Artikel Terbaru

eNHa TV

Masukkan kata pencarian disini