Cahaya Fajar | MENANGISI ULAMA
oleh | AMS
Ulama itu pewaris nabi yang menjalankan amanah untuk mengajak manusia kepada jalan kema’rufan dan menjauhkan diri dari jalan kemungkaran. Ulama adalah tempat rujukan untuk menyelesaikan beragam persoalan hidup manusia. Ulama pulalah yang mendampingi ummat dalam menjelaskan dan mengurai beragam peliknya permasalahan hidup serta mengarahkan tentang bagaimana menemukan solusinya.
Ulama adalah wasit di tengah-tengah masyarakat. Kata wasit berasal dari bahasa arab, wasatha – yasithu – wasathan, yang artinya tengah atau berada di tengah, yang pada isim fa’ilnya menjadi waasith yaitu orang yang berada di tengah. Jadi ulama sebagai wasit artinya ulama haruslah mampu berdiri di tengah, memposisikan diri sebagai orang yang mampu merangkul semuanya, berdiri di tengah dengan keadilan, tidak berpihak ke kanan atau ke kiri, menjadi pemersatu ummat, ummatan wasathan.
Karenanya ulama haruslah mampu berdiri di tengah-tengah ummat disaat terjadi perselisihan sebagai penyeimbang dan perekat ukhuwah dari setiap mereka yang bertikai, pentralisir masalah ummat. Disaat ulama mampu menjadi penengah, tidak berpihak, maka umat tentu akan memberikan kepercayaannya (trust) dan kehidupan akan kembali harmonis.
Namun apalah jadinya jika yang bertingkai para ulamanya sendiri ? Inilah yang patut kita khawatirkan. karena disaat antar ulama bertikai maka tentu tidak hanya pertikaian antar diri personal masing-masing ulama, namun juga akan berdampak pada ummat yang ada dibawahnya. Karena setiap ulama adalah simpul, maka jika ulamanya bertikai maka akan carut marutlah simpul2 ummat sehingga menjadi sulit untuk diurai. Ingat ‼ Perpecahan ummat disebabkan pertikaian di kalangan ulama. Na’udzu billahi min dzalika.
Inilah yang patut kita tangisi, demikianlah yang sangat ditakutkan dan dikhawatirkan oleh Rasulullah atas ummatnya yaitu perselisihan dan perpecahan yang akan mengakibatkan lemahnya kekuatan ummat. Demikianlah Allah melarang kita berselisih dan bertikai, seperti dalam firmanNya:
وَلاَ تَنَازَعُوْا فَتَفْشَلُوْا وَتَذْهَبَ رِيْحُكُمْ
“dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu” (QS. Al Anfal: 46)
Rasulullah saw juga menegaskan, sebagaimana di riwayatkan oleh sahabat Ibnu Mas’ud yang berbunyi:
خَطَّ لَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَطًّا ثُمَّ قَالَ هَذَا سَبِيلُ اللَّهِ ثُمَّ خَطَّ خُطُوطًا عَنْ يَمِينِهِ وَعَنْ شِمَالِهِ ثُمَّ قَالَ هَذِهِ سُبُلٌ مُتَفَرِّقَةٌ عَلَى كُلِّ سَبِيلٍ مِنْهَا شَيْطَانٌ يَدْعُو إِلَيْهِ ثُمَّ قَرَأَ إِنَّ هَذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ وَلَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِهِ
“Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam menggaris satu garis kepada kami, kemudian bersabda; inilah jalannya Allah. Kemudian menggaris beberapa garis dari sebelah kanan dan kirinya. Kemudian berkata: Inilah jalan-jalan yang berpecah-pecah, setiap jalan darinya ada syeitan yang menyeru. Kemudian membaca firman Allah. “dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. (QS. 6:153)”
Mengapa ulama bisa terlibat dalam pertikaian dan saling bertarung diantara mereka sendiri ?. Menurut Imam Ibnu al-Jauzi (w. 597 H), hal ini disebabkan karena kesenangan dan kecintaan terhadap dunia telah menguasai diri mereka, sebagaimana dalam pernyataannya :
تأملت التحاسد بسن العلماء، فرأيت منشأه حب الدنيا، فإن علماء الآخرة يوادون ولا يتحاسدون
“Aku amati tentang adanya saling-dengki diantara ulama. Maka aku dapati bahwa sumber masalahnya adalah: terlalu cinta dunia. Namun para ulama akhirat saling cintai dan tidak saling-dengki.”
Wahai para ulama, berhentilah bertikai, takutlah pada Allah dan malulah pada Rasulullah, lihatlah ummat ini, kasihanilah mereka. Karena pertikaian kalian, menjadikan ummat akan berpecah belah. Karena pertikaian kalian, ummat ini menjadi lemah. Dosa yang besar dan berat akan ditanggung oleh kalian.
Ayo… Bersatulah padulah dalam ukhuwah. Utamakan kepentingan agama islam ini daripada kelompok kalian sendiri. Tiadalah rugi bagi kalian jika saling bergandengan tangan menguatkan ukhuwah dan menanggalkan perbedaan yang ada.
Semoga Allah swt membimbing kita di jalanNya yang lurus dalam ikatan persaudaraan muslim yang kokoh. Yaa rabb, hari ini telah aku sampaikan dan telah aku serukan. Saksikanlah ‼. Kami mohon ridhoMu. satukan hati-hati kami dalam agamaMu…. Aamiiiin…
Kunjungi website kami www.insandinami.com