Pujon-Desember 2019. Kemarin tanggal 18 December 2019 Ma’had Nurul Haromain kedatangan seorang tamu. Beliau adalah Dokter Gamal Albinsaid, seorang dokter muda asal Malang – Jawa Timur, dokter yang telah berhasil mengispirasi banyak kaum mileneal, dan telah mendapatkan banyak penghargaan dari dunia Internasional.
.
Dalam kunjungan yang didampingi oleh Pak Hasyim, yakni seorang yang pernah mendampingi dakwah Abina di awal tahun 90-an. Dr Gamal,menceritakan tentang bagaimana perjalanan hidup beliau hingga bisa sampai diposisi yang sekarang ini. Seorang dokter yang dikenal luas oleh masyarakat dunia atas inovasi-inovasinya baik dibidang kesehatan maupun sosial. selain berbagi cerita mengenai perjalanan hidupnya. Dokter kelahiran 8 September 1989 ini juga meminta nasehat kepada Abina.
.
Abina KH.M Ihya’ ulumiddin memberikan nasehat kepada beliau untuk selalu bersandar kepada Allah, dan jangan sekali-kali bersandar kepada makhluk. Abina kemudian menceritakan tentang awal mula perjalanan pendirian pondok pesantren Nurul Haromain yang awalnya berlokasi di Kota Batu. Namun, waktu itu dengan spontan Abina mengatakan : “Disini lokasinya sangat strategis Abuya, dan Kita sudah punya kebun apel, jadi income pondok Kita bisa mengandalkan dari kebun apel ini.” Mendangar Abina mengatakan demikian Abuya lalu membatalkan transaksi pembelian tanah itu seraya mengatakan : “Apakah kamu bersandar kepada apel? Bukan bersandar kepada Pembuat apel??”. “Dari sinilah Kita belajar bagaimana agar kita jangan sampai bersandar kepada makhluk dan pentingnya selalu menjaga niat atas apa yang hendak kita lakukan. Niatkan semua hanya untuk Allah.” Dawuh Abi dengan tersenyum.
.
Selain itu, dokter Gamal Albinsaid juga membuka dialog bersama dengan santri Ma’had Nurul Haromain pujon. Dalam dialog ilmiah yang bertajuk “santri muda mendunia, muslim berprestasi” Dr Gamal memberikan pesan agar setiap kaum muslim khususnya yang masih muda agar bisa memanfaatkan waktu yang dimilikinya dengan sebaik mungkin. Selain itu, beliau juga berpesan agar jika Kita memiliki sebuah ide atau gagasan baru maka harus segera direalisasikan, bukan hanya dipikirkan. Sebagai penutupnya. Diakhir diskusi itu beliau berpesan, jangan percaya dengan kemampuan yang ada, tapi percayalah bahwa Allah selalu bersama Kita.
.
Reportase: Santri.Pujon