Doa Seorang Guru Dambaan Setiap Santri

A VPN is an essential component of IT security, whether you’re just starting a business or are already up and running. Most business interactions and transactions happen online and VPN

Ringkasan Taklim Shohih Muslim, 26 September 2016 – Pujon.

Syabib Ibn Al Ghorqodah berkata: Aku mendengar banyak orang dari Bani al Bariqy menceritakan, dari Urwah bin al Ja’d al Bariqy, seorang Qodhi perdana di negeri Kufah. Bahwa Rasulullah memberinya satu dinar, agar ia membelikan seekor kambing untuk beliau. Maka ia pun membelikan dua ekor kambing untuk beliau. Lalu ia berinisiatif untuk menjual salah satu kambing itu dengan harga satu dinar. Sehingga ia datang menemui Rasulullah dengan membawa seekor kambing dan plus uang satu dinar. Tersebab merasa senang dengan apa yang ia kerjakan, Rasulullah seketika mendoakan keberkahan dalam jual belinya. Dan konon setelah itu, jika ia semisal menjual debu saja, ia pasti akan mendapatkan laba.3642

Bagaimana kita melihat seorang Urwah mendapatkan doa Rasulullah tanpa meminta terlebih dahulu. Dan kemudian ia merasakan betapa memang doakan keberkahan beliau benar-benar diijabah oleh Allah. Dalam satu kesempatan, Urwah pernah bercerita, “Aku masuk pasar Kufah untuk berdagang, maka aku mendapatkan laba 40.000 dirham.” Padahal pada waktu itu uang 8 dirham sudah sangat cukup untuk kebutuhan sehari-hari.

Maka sebagai seorang santri, kita harus berusaha menyuguhkan khidmah terbaik sehingga bisa membuat guru atau orang yang kita khidmahi merasa senang. Munculkan ide-ide cemerlang yang bisa membuat senang. Dan jangan hanya menunggu perintah.

Abi Ihya’ ketika masih menjadi santri, di kala Abuya al Maliki di Thoif, Abuya ingin untuk qodlil hajah. Maka beliau bergegas mengecek WC terlebih dahulu, ternyata WC yang ada dipenuhi dengan kotoran. Tanpa pikir panjang beliau langsung membersihkannya memakai tangan. Selepas selesai, ternyata Abuya tahu tentang apa yang dikerjakan santrinya itu. Sehingga beliau langsung mendoakan: “Barokallohu fik, Barokallohu fik, barokallohu fik.”

Seharusnya seseorang dikala mendapatkan hal yang menyenangkan dari orang lain, ia menyambutnya dengan mendoakan orang itu dengan kebaikan. Barokallohu fik.

Selain itu, doa adalah sebuah hal yang selayaknya dimintakan kepada seorang shalih. Sebab hanya doa sebuah hal yang paling layak dan pas untuk dimintakan kepada mereka. Meski barangkali mereka menawarkan kepada kita untuk meminta kebutuhan apa saja. Akan tetapi doa mereka lebih penting untuk kita mintakan daripada harta benda atau yang lainnya.

Abi Ihya’ memiliki tugas khidmah menjaga telefon dari Abuya disetiap malam sabtu di kantor As-Shofwah Surabaya. Di setiap akhir percakapan dengan Abuya, Abuya pasti menawarkan kepada Abi: “Isy lak hajah?”, “Kau pengin apa?”. Dan disetiap itu pula Abi selalu menjawab: “Ad-da’awat Abuya”, “Cukup doa Abuya”.

Sayyidina Anas juga mendapatkan doa Rasulullah yang berupa tiga hal, panjang umur, keberkahan rizqi, dan banyak anak. Dan lihat ia diberi umur panjang lebih dari seratus tahun, rizqi yang ia dapat dari ladang sukses besar bahkan bisa dipanen lebih banyak dari kebanyakan orang, dan anak turunnya beliau lebih dari 500 anak cucu.

Dalam hadits di atas. Urwah memang menjual sebuah kambing yang bukan miliknya. Akan tetapi karena tujuannya tiada lain adalah untuk menyenangkan Rasulullah, menurut Qoul Qadim hal ini diperbolehkan. Namun menurut Qoul jadid hal ini tidak diperbolehkan sebab ada hadits Hakim bin Hazm yang menyatakan: “La tabi’ ma laisa ‘indak!”, Jangan kau jual apa yang bukan milikmu.

Imam Rifa’i seorang Penggagas Thoriqoh Rifaiyyah pernah menghidupkan tanah tak bertuan (Ihya’ al Mawat) di Mesir. Sehingga tempat itu menjadi ramai dengan kegiatan keagamaan. Di suatu hari ia didatangi seorang yang mengaku sebagai pemilik tanah. Tanpa pikir lagi, beliau langsung mempersilahkan orang itu jika ingin mengambil alih kepemilikan tempat tersebut.

Hal ini memberikan pelajaran yang teramat besar. Jika suatu saat ada hak yang kita miliki dirampas oleh orang, kita harus belajar untuk bersikap legawa. Yakinkan dalam diri bahwa Allah akan mendatangkan sebuah ganti yang lebih besar dan agung untuk kita. Sebuah hal yang mudah sekali diucapkan, tidak demikian dalam ranah pengamalan.

Peresume: Ust. Shabieq El Himam Alumni Ma’had Nurul Haromain Pujon.

Wallahu ta’ala a’lam
#TaklimShohihMuslim

Artikel Terbaru

eNHa TV

Masukkan kata pencarian disini