CAHAYA FAJAR | CURANG MENGUNDANG BENCANA
oleh | AMS
Dalam pendekatan spiritual bencana dipahami bahwa bencana tidaklah hadir karena faktor alam semata, namun lebih disebabkan karena faktor perilaku manusia yang telah melampaui batas dalam menjalani kehidupan dunia sehingga bumi melakukan penolakan dan protes.
Sebab alam semesta ini, langit dan bumi dengan segala macam isinya bukanlah makhluk benda mati sebagaimana yang dipahami dalam pendekatan rasional, namun ia adalah termasuk makhluk hidup yang selalu berdzikir pada Allah swt dengan caranya masing-masing namun kebanyakan manusia tidak mengetahuinya.
Allah ta’ala berfirman:
تُسَبِّحُ لَهُ السَّمَاوَاتُ السَّبْعُ وَالأرْضُ وَمَنْ فِيهِنَّ وَإِنْ مِنْ شَيْءٍ إِلا يُسَبِّحُ بِحَمْدِهِ وَلَكِنْ لا تَفْقَهُونَ تَسْبِيحَهُمْ
“Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, akan tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka.” (QS. Al-Israa’: 44)
Setiap perilaku manusia yang menempati di atasnya, maka tentu bumi yang ada dibawahnya akan meresponnya. Jika perilaku manusia yang ada di atasnya baik, beribadah pada Allah swt, banyak berbuat kebaikan, menebarkan kasih sayang dan keselamatan berupa sikap saling membangun pengertian baik pada sesama manusia serta dalam berhubungan dengan alam sekitar, seperti tidak membuang sampah sembarang, tidak menebang pohon sembarangan, mengolah tanah dan lingkungannya dengan baik, melakukan pemuliaan terhadap air, udara, tanaman, dan makhluk bumi lainnya sebagai buktinwujud syukur pada Allah swt dan implementasi bentuk ketaqwaan dirinya maka Allah swt akan membukakan keberkahan langit dan buminya. Bumi akan mengeluarkan pembendaharaanya yang terbaik sehingga tanaman menjadi tumbuh subur, air dan udaranya menyehatkan dan kekayaan alamnya akan melimpah sehingga sejahteralah makhluk dan manusia yang di atasnya.
وَلَوۡ أَنَّ أَهۡلَ ٱلۡقُرَىٰٓ ءَامَنُواْ وَٱتَّقَوۡاْ لَفَتَحۡنَا عَلَيۡهِم بَرَكَٰتٖ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلۡأَرۡضِ …
Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, …. (QS. Al-A’raf:96).
Akan tetapi jika manusia tidak bersyukur dan tidak bertaqwa lalu menampilkan sikap perbuatan yang buruk dan merusak baik dalam konteks hubungan antar manusia seperti saling bertikai, saling menebarkan kebencian, bermusuhan, suka berbuat kerusakan, saling merusak kesepakatan, berbuat nista, suka menerbarkan kebohongan, berlaku curang, bersikap tidak adil (khususnya para pemimpinnya), mendhalimi masyarakatnya. Ataupun perilaku dalam konteks hubungannya dengan alam sekitar, seperti tidak menjaga kelestarian alam, terhadap bumi, air dan udaranya, maka pastilah Allah swt akan mewujudkan janjinya pula, yaitu mencabut keberkahan dari langit dan buminya kemudian menggantikannya dengan bencana.
… وَلَٰكِن كَذَّبُواْ فَأَخَذۡنَٰهُم بِمَا كَانُواْ يَكۡسِبُونَ
….. tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan. (QS. Al-A’raf : 96)
ظَهَرَ ٱلۡفَسَادُ فِي ٱلۡبَرِّ وَٱلۡبَحۡرِ بِمَا كَسَبَتۡ أَيۡدِي ٱلنَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعۡضَ ٱلَّذِي عَمِلُواْ لَعَلَّهُمۡ يَرۡجِعُونَ
Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (QS. Ar-Rum: 41)
Dan banyak lagi ayat-ayat lainnya yang serupa menjelaskan tentang dampak buruk yang diakibatkan karena perbuatan manusia hubungannya terhadap alam semesta. Intinya bahwa, setiap perbuatan buruk dan keji yang dilakukan manusia seperti berbuat curang dan dhalim pada sesama manusia dalam beragam konteksnya termasuk berbuat curang dalam pagelaran kontestasi politik maka jika hal itu terus dibiarkan sesungguhnya mengundang datangnya bencana dan murka Allah swt atas penduduk negeri itu.
Oleh karena itu setiap orang harus menjauhi berbuat curang dan berjuang bersama-sama menolak segala macam bentuk kecurangan dan kedhaliman untuk menyelamatkan bangsa ini dari bencana kehancuran dan kemurkaan Allah swt. Tugas kami adalah sebatas mengingatkan agar hal buruk dimasa depan tidak terjadi
Semoga Allah swt melindungi diri kita dan bangsa ini dari segala macam bencana dan marabahaya. Semoga kita dijauhkan dari perbuatan yang merusak dan ditunjuki menuju jalanNya yang lurus. Semoga Allah swt mengampuni segala dosa dan kesalahan kita. Aamiiiin….
Disarikan dari buku-buku berjudul : Hati Nurani Series Karya AMS
njungi website kami www.insandinami.com