Sejenak Pagi #318 | Bahagia itu Sederhana
Bahagia itu Sederhana, Sering kali kita lupa bersyukur karena merasa apa yang kita minta belum terkabul. Kita lupa melihat nikmat yang kita dapatkan setiap harinya.
Bahkan hidup itu sendiri juga suatu nikmat.
Kenapa harus menunggu yang anugerah besar baru bersyukur, bagaimana kalau anugerah yang kita anggap kecil dan tak berarti Alloh cabut?
Ayo bersyukur !!
BAHAGIA ITU SEDERHANA
Mendengar istri cerewet di rumah, berarti aku masih punya istri.
suami masih mendengkur di sebelahku berarti aku masih punya suami.
Mendengar ayah dan ibu menegurku dengan tegas berarti aku masih punya ibu & ayah.
Merasa letih dan jemu menasihati anak yang nakal, berarti aku masih punya anak yang mewarnai hidupku.
Merasa letih setiap malam selepas bekerja, itu berarti aku masih mampu bekerja keras.
Membersihkan piring dan gelas kotor setelah menerima tamu di rumah, itu berarti aku punya teman.
Pakaianku terasa agak sempit, itu berarti aku makan cukup.
Mencuci dan menyetrika timbunan baju, itu berarti aku memiliki pakaian.
Membersihkan halaman rumah, mengepel lantai , itu berarti aku memiliki tempat tinggal.
Mendapatkan banyak tugas pekerjaan itu berarti aku dipercayai dapat melakukannya.
Mendengar bunyi klakson itu berarti aku masih bisa mendengar.
Mendengar kicau burung di pagi hari, itu berarti aku masih hidup.
Akhirnya banyak hal yang dapat kita syukuri setiap hari.
Aku juga bersyukur mendapatkan pesan ini, karena secara tidak sadar aku masih memiliki sahabat dan keluarga yang peduli padaku. Bahagia itu Sederhana
Baca Juga : Sejenak Pagi #317 | Ihsan Kepada Orang Tua
Karena aku peduli tentangmu maka aku mengirimkannya juga kepadamu.
Berhenti mengeluh dan bersyukurlah.
Bersyukur dalam setiap keadaan meski tak ada alasan untuk bersyukur sekalipun.
Tetap semangat pagi ini, jangan pikirkan pekerjaan yg akan setumpuk, pikirkan saja bhw masih diberi kesempatan utk memperbaiki diri & mhn yg terbaik pd Sang Pencipta, Alloh.
Salam sukses selalu.
Bersama Alloh pasti bisa dan pasti ada solusinya, mk deketin Alloh terus dan terus.
Semoga kita senantiasa memperbaiki ibadah kita kpd Alloh Ta’ala, dan terus istiqomah bertutur kata, berfikir dan berbuat baik dan benar.
Semoga kita menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat.
Robbana Taqobbal Minna
Ya Alloh terimalah dari kami (amalan kami), aamiin