Sejenak Pagi #53 Menahan Marah
Semakin kompleksnya persoalan hidup, tentang keluarga, ekonomi, phk, sekolah anak, pergaulan anak, politik dan lainnya.
Membuat manusia semakin sumbu pendek alias cepet marah.
Ditambah kedekatan kpd Alloh semakin menjauh, al qur’sn jarang dibaca, dzikir cepet2, dll.
Mari kita lihat sebuah hadist sbb:
“Telah menceritakan kepada kami ‘Imran bin Musa Al Qazzaz Al Bashri telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid telah menceritakan kepada kami ‘Ali bin Zaid bin Jud’an Al Qurasy dari Abu Nadlrah dari Abu Sa’id Al Khudri berkata: Rasululloh Shallallohu ‘alaihi wa Salam bersabda : “Ingat, anak cucu Adam diciptakan di atas beberapa tingkatan yang banyak, ingat, diantara mereka ada yang lamban marah dan cepat reda, ada juga yang cepat marah dan cepat reda, maka itu sebagai ganti yang itu (lamban marah lamban reda), maka ingat, diantara mereka ada yang cepat marah dan lamban reda, ingat, yang terbaik dari mereka adalah yang lamban marah tapi cepat reda, ingat yang terburuk dari mereka adalah yang cepat marah dan lamban reda.”
(HR. Tirmidzi)
Terdapat beberapa pelajarsn hadist diatas:
1. Sifat Amarah. Siapapun kita, tentu pernah merasakan marah, bahkan mungkin tidak jarang kita merasakan kemarahan dan emosi yang sangat.
2. Memang sifat marah merupakan tabiat yang tidak mungkin luput dari diri manusia, karena mereka memiliki nafsu yang cenderung ingin selalu dituruti dan enggan untuk diselisihi keinginannya.
3. Bersamaan dengan itu, sifat marah merupakan bara api yang dikobarkan oleh setan dalam hati manusia untuk merusak agama dan diri mereka, karena dengan kemarahan seseorang bisa menjadi gelap mata sehingga dia bisa melakukan tindakan atau mengucapkan perkataan yang berakibat buruk bagi diri dan agamanya.
4. Tingkatan kemarahan seseorang bisa digolongkan menjadi empat bagian:
?Tidak mudah marah, tatkala marah cepat reda.
?Cepat marah, cepat reda.
?Tidak mudah marah, tapi tatkala marah sulit reda.
?Cepat marah, sulit untuk reda.
Orang yang paling baik, orang tidak mudah marah, tatkala marah cepat reda.
Sedang orang yang paling jelek, orang yang cepat marah, sulit untuk reda.
5. Tata cara sunah menahan diri ketika marah :
a. Membaca ta’awurdz,
b. Berwudlu,
c. Duduk,
d. Diam,
e. Shalat sunah, dan
f. Berdo’a agar dihindarkan dari sifat pemarah:
“Ya Alloh! ampunilah dosa-dosaku, hilangkanlah doa hatiku dan selamatkanlah aku dari kejahatan syaitan.”
Bagaimsna dalam Al-Qur’an
1. Alloh Ta’ala memuji orang yang bertaqwa dengan sifat ini :
“Orang-orang yang bertakwa adalah mereka yang menafkahkan (harta mereka) baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya serta memaafkan (kesalahan) orang lain. Alloh menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.”
(QS. Ali ‘Imran:134)
2. Berdo’a dan berlindung kepada Alloh dari godaan syetan yang terkutuk dengan membaca ta’awudz:
“Aku berlindung kepada Alloh dari syetan terkutuk.”
Hal ini didasarkan kepada firman Alloh Subhanahu Wa Ta’ala ;
“Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan setan, maka berlindunglah kepada Alloh. Sesungguhnya Alloh Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
(QS. Al-A’raf: 200).
Selamat beraktifitas, salam bahagia dan sukses utk kita semua.
Semoga kita menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat.
Robbana Taqobbal Minna
Ya Alloh terimalah dari kami (amalan kami), aamiin
?❤?
———————————
Ikuti perkembangan Persyadha terbaru melalui:
? Website: https://persyadha.org
? Video Taklim: youtube/taklimtube
? FanPage: fb/persyadha/
? Twitter: @persyadha