Sejenak Pagi #45 : Keutamaan Istighfar
Tidak dapat dipungkiri bahwa kita tidak bisa lepas dari yang namanya salah dan dosa.
Alloh Maha Pengampun, bagi hambaNya yg memohon ampunan dan pasti diampuni.
Dari Abdullah bin ‘Abbas –radhiyallahu ‘anhuma–, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa senantiasa beristighfar, niscaya Alloh menjadikan untuk setiap kesedihannya kelapangan dan untuk setiap kesempitannya jalan keluar, dan akan diberi-Nya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangka.” (HR. Abu Daud)
Pelajaran yang terdapat pada hadits di atas :
1. Istighfar artinya permohonan ampunan. Maghfirah artinya pengampunan, yaitu dihapuskan-Nya dosa dan dirahasiakan-Nya. Begitulah kata Al Hafizh Ibnu Rajab Al Hanbali rahimahulloh. Maka seseorang yang mengucapkan: ” استغفر الله ” (Astaghfirullah) : aku memohon pengampunan kepada Allah, dia seperti yang mengucapkan kalimat “اللهم اغفر لى ” (Allahummaghfir lii)”: Wahai Allah! Ampunilah aku.
2. Walaupun Rasululloh ﷺ seorang makhluk yang telah diampuni dosa-dosa yang lalu dan yang akan datang, beliau masih memperbanyak Istighfar. Karena Istighfar salah satu dari antara ibadah-ibadah utama. Sebab dengan banyak membaca Istighfar Alloh semakin senang kepada hamba-Nya.
3. Ibnu Rajab Al Hanbali ra. juga berkata: Istighfar seutuhnya yang dapat membuahi pengampunan Alloh adalah istighfar yang disertai dengan ketekadan hati untuk tidak mengulang kembali perbuatan dosa.
4. Menurut Ibnu Rajab; yang paling utama membaca Istighfar, hendaklah dimulai dengan pujian kepada Alloh, lalu mengakui dosa yang telah dia lakukan. Setelah itu baru memohon ampun kepada Alloh.
5. Beberapa faedah membaca istighfar antara lain:
(1) Diampuni dosa-dosanya, sebesar apapun dosa yang dilakukan maka yakinlah bahwa Alloh SWT. Maha Pengampun dan Maha Penerima Taubat, dan yakinlah bahwa pengampunan Alloh masih lebih besar daripada dosa yang diperbuat oleh manusia.
(2) Hati menjadi bersih dan bening bagaikan cermin yang selalu dibersihkah pada setiap waktu sehingga mengkilat lagi, demikian pula hati.
(3) Istighfar membersihkan bekas-bekas kemaksiatan dalam jiwa dan hati.
(4) Kemaksiatan meninggalkan noda hitam dan kotoran di dalam hati setiap orang yang melakukannya. Setelah beristighfar, noda dan kotoran itu hilang, lalu hati menjadi bening kembali seperti cermin mengkilat.
(5) Bagi yang berulang kali melakukan kemaksiatan, maka noda hati bertambah, sebanyak maksiat yang dilakukan. Bahkan sampai penuh menutupi hati berwarna hitam. Begitulah Abu Hurairah ra meriwayatkan sabda Rasululloh ﷺ :
“Apabila seorang hamba melakukan suatu kesalahan, maka ternodalah hatinya dengan setitik noda hitam. Setelah lepas dan beristighfar, baru hatinya bersih dan bening kembali. Jika mengulang, bertambahlah noda-noda itu sampai menutup hatinya. Itulah yang disebutkan “Ar Raan” oleh Alloh di dalam Al Quran: Sekali-kali tidak demikian. Sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutup hati mereka.” (HR. Tirmidzi, Nasaai, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dan Hakim).
(6) Dihilangkan dari segala kesedihan dan kesusahannya.
(7) Dimudahkan dari segala urusan yang dihadapinya dan diberikan solusi yang lebih baik menurut Alloh SWT.
(8) Harta dibuat-Nya subur, melimpah dan barokah.
(9) Rizkinya dipermurah dari jalan yang tidak disangka-sangka.
(10) Anak cucunya pun dibuat-Nya murah rizkinya.
❀ Karena begitu pentingnya Istighfar, di dalam Al-Qur’an, terdapat di dalam berbagai tempat dan sikon, diantaranya:
1. Dalam bentuk perintah, seperti:
“Dan mohon ampunlah kamu kepada Alloh. Sesungguhnya Alloh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
(QS. Al Baqarah,2:199)
“Dan hendaklah kamu mohon ampun kepada Tuhanmu, kemudian bertaubatlah kepada-Nya.” (QS. Hud,11: 3)
2. Dalam bentuk pujian kepada ahli Istighfar, seperti:
“Dan orang-orang yang membaca Istighfar di waktu-waktu sahur.”
(QS. Ali Imran,3:15)
“Dan orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Alloh, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka; dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain Alloh?! Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.”
(QS. Ali Imran,3:135)
3. Dalam bentuk ungkapan, bahwa Alloh mengampuni siapapun yang beristighfar;
“Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya kemudian dia memohon ampun kepada Alloh, niscaya ia mendapati Alloh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An Nisaa’,4: 110)
4. Dalam bentuk ungkapan stimulasi kepada orang yang suka berbuat maksiat agar mendapatkan ampunan dari Alloh;
“Katakanlah! Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Alloh. Sesungguhnya Alloh mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Az Zumar,39: 53).
5. Alloh SWT. menyatakannya melalui Nabi Nuh as. :
“Maka aku katakan kepada mereka: Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu yang lebat. Dan memperbanyak harta-harta dan anak-anak kamu, dan menjadikan untukmu kebun-kebun dan menjadikan pula untukmu di dalamnya sungai-sungai.”
(QS. Nuh,7: 10)
“Dan (Hud berkata): Hai kaumku! Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang lebat kepadamu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa.”(QS. Hud,11: 52)
Semoga kita menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat.
Robbana Taqobbal Minna
Ya Alloh terimalah dari kami (amalan kami), aamiin
?❤?
———————————
Ikuti perkembangan Persyadha terbaru melalui:
? Website: https://persyadha.org
? Video Taklim: youtube/taklimtube
? FanPage: fb/persyadha/
? Twitter: @persyadha