Sejenak Pagi #26: Hidangan Terbaik
Seorang lelaki masuk ke sebuah restoran dan memesan menu yang ia inginkan. Kemudian ia duduk menunggu pesanannya.
Tidak berselang lama datang lelaki lain ke restoran yang sama dan juga memesan menu. Hanya saja lelaki kedua ini merengek-rengek sambil memaksa agar menu pesanannya dimasak secepatnya. Ia tidak sabar menunggu, perutnya sudah lapar, ada pekerjaan mendesak, dan berbagai alasan lainnya.
Pihak restoran pun dengan terpaksa memenuhi desakan lelaki itu demi ia berhenti berteriak kepada para pelayan. Jadilah ia mendapat hidangan lebih dulu dari yang lain.
Adapun lelaki pertama, tentu saja heran melihat orang yang datang belakangan itu bisa menyantap duluan. Tetapi ia memilih bersabar menunggu.
Sampai waktu yang cukup lama, akhirnya seorang pelayan mengantar hidangan ke mejanya. Si lelaki pun dengan bijaksana bertanya kepadanya,
“Maaf Mas, kenapa kok masak pesanan saya agak lama ya? Bahkan Bapak yang duduk di sana justru diberikan lebih dulu?”
“Kami yang mohon maaf Pak. Tadi ia memaksa disajikan cepat-cepat, jadi kami suruh saja para karyawan yang sedang magang untuk memasaknya. Mereka kebetulan masaknya masih terburu-buru, namanya juga masih pada magang Pak,”
“Oh, begitu. Terus pesanan saya ini?”
“Ini sebaliknya Pak, karena kami tidak ingin Bapak kecewa sudah menunggu lama, maka kami turunkan koki senior yang paling berpengalaman untuk menu Bapak ini. Kami jamin ini adalah hidangan yang terbaik.”
Benar saja ketika makanan itu disajikan, kelezatannya terasa sejak gigitan pertama. Si lelaki merasa beruntung karena mendapat hidangan bintang lima dengan harga kaki lima.
Bagaimana kita menyimpulkan moral story dari kisah ini?
?Tidak perlu memaksa dan mengatur kapan Alloh harus mengabulkan permohonan kita. Tugas kita adalah hrs punya niat, berusaha, berdoa, adapun kapan ijabahnya serahkan sepenuhnya kepada Alloh.
?Tidak perlu kecewa jika doa kita belum menampakkan hasil, karena boleh jadi pertanda Alloh sedang menyiapkan jawaban yang terbaik untuk kita.
Adanya disyukuri dan jangan sombong
Tidak adanya disyukuri, bersabar dan yakin, lalu action lagi
Semoga kita menjadi lebih baik dan bermanfaat.
Robbana Taqobbal Minna
Ya Alloh terimalah dari kami (amalan kami), aamiin
?❤?
———————————
Ikuti perkembangan Persyadha terbaru melalui:
? Website: https://persyadha.org
? Video Taklim: youtube/taklimtube
? FanPage: fb/persyadha/
? Twitter: @persyadha