Sejenak Pagi – “Silaturrahim”
Perkembangan IT dengan internet, laptop dan HP membuat manusia semakin terlena dg dirinya sendiri, egois, seolah olah tdk butuh manusia lain dll.
Silahturohim antar saudara, sahabat dan sesama semakin pudar jika tidak boleh dikatakan tidak ada. Padahal silahturohim banyak manfaatnya.
Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu berkata, aku mendengar Rasululloh shalallahu alahi wa salam bersabda: “Barangsiapa yang ingin mudah (luas) rizkinya dan panjang umurnya hendaklah mempererat tali silaturahim.” (HR. Bukhori dan Muslim)
Pelajaran yang terdapat dalam hadits di atas :
1. Mengharapkan umur yang panjang dan rezki yang banyak adalah sifat umum yang ada pada manusia.
2. Islam tidak mematikan fitrah manusia akan tetapi mengarahkannya.
3. Silaturrahim memberikan manfaat duniawi bagi pelakunya sebelum manfaat terbesar di akhirat kelak.
4. Bolehnya memotivasi seseorang untuk melakukan suatu ibadah dengan menyebutkan manfaat duniawi yang akan didapatkannya.
5. Diluaskan rizkinya, pertumbuhan, lapang, berkah dan juga bertambah rizqi dengan sebenarnya.
6. Panjang umur diartikan sebagai:
?Berkah umur, di mana seseorang yang senantiasa mendapatkan taufik di dalam keta’atan,
?Senantiasa dikenang oleh orang walaupun setelah dia meninggal dunia, dengan demikian seakan-akan dia masih hadir bersama kita, dan
?Diartikan makna hakiki di mana Alloh Subhanahu wa Ta’ala menetapkan baginya takdir mu’allaq yaitu contohnya jika dia tidak bersilaturrahim maka umurnya hanya 50 tahun dan jika dia bersilaturrahim umurnya bisa sampai 60 tahun.
Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Quran :
1. Bertakwalah kalian kepada Alloh dalam silaturahim;
“Dan bertakwalah kepada Alloh yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kalian saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi.”
(QS. An-Nisa: 1)
2. Silaturahim, berbuat baik kepada kaum kerabat dan sanak famili, salah satu syarat besuk masuk surga bersama keluarga;
“dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Alloh perintahkan supaya dihubungkannya.”
(QS. Ar-Ra’d: 21)
3. Panjang umur diartikan makna hakiki di mana Allah Subhanahu wa Ta’ala menetapkan baginya takdir mu’allaq yaitu contohnya jika dia tidak bersilaturrahim maka umurnya hanya 50 tahun dan jika dia bersilaturrahim umurnya bisa sampai 60 tahun. Hal yang seperti ini telah diisyaratkan oleh Alloh Azza wa Jalla dalam firman-Nya;
“Alloh menghapuskan apa jua yang dikehendakiNya dan Ia juga menetapkan apa jua yang dikehendakinya. Dan (ingatlah) pada sisiNya ada “Ibu segala suratan.”
(QS. Ar-Ra’ad : 39)
Hari jum’at telah hadir mari saling silahturohim, nembaca al kahfi, memperbanyak istighfar, sholawat dan sodaqoh.
Semoga kita menjadi lebih baik dan bermanfaat.
Robbana Taqobbal Minna
Ya Alloh terimalah dari kami (amalan kami), aamiin
?❤?
———————————
Ikuti perkembangan Persyadha terbaru melalui:
? Website: https://persyadha.org
? Video Taklim: youtube/taklimtube
? FanPage: fb/persyadha/
? Twitter: @persyadha