Tadi malam, H+7 Syawal 1438 H kami kedatangan tamu istimewa. Satu keluarga dari Surabaya, satu keluarga dari Kediri, satu keluar dari Malang, empat keluarga dari masyarakat kampung Tulungagung selatan dan beberapa asatidz Al Azhaar. Kesemua sambung sinambung berdiskusi sekolah berkualitas. Begitu hangat sharing dengan para keluarga yang berharap sekolah berkualitas, karena itu penulis mencatat simpulan sharing tadi malem sebagai berikut:
#Pertama, para keluarga sebagai pengguna jasa sekolah berharap pada peran guru dalam pembelajaran secara optimal. Mereka memilih sekolah karena faktor guru, bukan yang lainnya. Termasuk faktor guru adalah program yang dimiliki para guru. Karena itu jika ingin sekolah berkualitas, pastikan para guru di sekolah Anda adalah guru berkualitas.
#Kedua, mereka berharap pembelajaran dengan cara pembiasaan kemaslahatan bagi para murid. Para orang tua ndak berkenan jika ada pembiasaan buruk pada para murid. Secara sekilas, pembiasaan yang diinginkan para orang tua murid paling tidak :
a. Murid dibiasakan untuk mempraktekkan kehidupan, berbuat kemaslahatan hidup.
b. Membiasakan murid agar mampu jadi pribadi yang sholih sosial
c. Murid dibiasakan khidmad pada guru, sesama teman, masyarakat dan orang tua mereka.
d. Para murid dibiasakan muhasabah diri sendiri, amanah yang dibebankan, dan perencanaan masa depannya.
e. Pembiasaan disiplin dalam beribadah, menjalankan perintah dan KBM.
#Ketiga, para keluarga murid menilai sekolah berkualitas jika lingkungan yang diciptakan oleh sekolah merupakan lingkungan yang mampu menggerakkan potensi sehingga semua terfungsikan dengan baik. Lingkungan yang mampu menumbuhkan jalinan kekerabatan dalam kinerja
#Keempat, ditumbuhkembangkan budaya iqro’, budaya baca dan berkarya. Karena sekolah berkualitas dapat dilihat perpustakaannya. Baik terkait jumlah koleksi buku dan aktifitas di dalam perpustakaannya.
Harapan yang baik dari para keluarga murid pada sekolah diharapkan dapat disikapi untuk sinergi antara sekolah, orang tua dan masyarakat menuju sekolah berkualitas.
Oleh | Imam Mawardi